Renungan Untuk Ibu
Okin
Renungan – Untuk Ibu
Story⬇⬇
Ibunda, Kenapa
Engkau Menangis ???
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya
kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu
menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab,
Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku
tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya
erat. "Nak, kamu memang tak akan
pernah mengerti...." Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang
jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua
wanita memang menangis tanpa ada alasan".
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak
itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam
mimpinya, Tuhan menjawab,
©
"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi
sangat utama”.
©
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia
dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan
kepala bayi yang sedang tertidur.
©
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan,
danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap
berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.
©
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
©
Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat
keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
©
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk
mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau,
tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.
©
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan
kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
©
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya,
melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang
rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
©
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji
setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar,
saling melengkapi dan saling menyayangi.
©
Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat
mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat
digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita,
walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".
Maka, dekatkanlah diri kita pada
sang Ibu kalau beliau masih hidup
Komentar
Posting Komentar